
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Hari ini kita merayakan ulang tahun Gereja kita. Bukan sekadar hitungan tahun, tetapi perayaan kesetiaan Allah dan perjalanan iman kita bersama sebagai satu tubuh Kristus.
Setiap ulang tahun bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi merenungkan siapa kita hari ini, dan kemana kita hendak melangkah bersama Tuhan.
1. Mengenang: Gereja sebagai Rumah Iman
Gereja ini dibangun bukan hanya oleh batu dan semen, tetapi oleh doa, pengorbanan, dan kasih umat. Generasi demi generasi telah memberikan waktu dan hidupnya agar Gereja ini berdiri dan menjadi terang di tengah masyarakat.
“Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.” (Mat 18:20)
Apakah kita masih menjadikan Gereja sebagai rumah rohani kita? Apakah kita merasa memiliki dan terlibat aktif di dalamnya?
2. Bersyukur: Tuhan Setia Menyertai Gereja-Nya
Dalam suka dan duka, Tuhan tidak pernah meninggalkan Gereja-Nya. Di tengah tantangan zaman, penurunan iman, bahkan krisis internal, Gereja tetap berdiri karena kekuatan Roh Kudus.
“Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat 16:18)
Mari kita bersyukur karena kita dipilih untuk menjadi bagian dari karya keselamatan ini. Kita bukan hanya penonton, tetapi pelayan dalam ladang Tuhan.
3. Melayani: Gereja yang Hidup adalah Gereja yang Memberi
Gereja yang hanya merayakan ulang tahun tapi tidak bergerak ke luar adalah Gereja yang mati. Maka ulang tahun ini adalah undangan untuk memperbaharui semangat pelayanan:
- Apakah saya sudah menjadi saksi kasih di tengah keluarga dan masyarakat?
- Apakah saya hadir bagi yang miskin, terpinggirkan, dan lemah?
- Apakah saya peduli pada masa depan iman generasi muda?
Gereja akan tetap hidup selama ada umat yang mau melayani dengan kasih.
Penutup: Bersama Kita Bertumbuh dalam Iman
Mari kita jadikan ulang tahun Gereja ini sebagai tonggak pembaruan iman, bukan hanya perayaan tradisi. Tuhan yang memulai karya-Nya akan menyempurnakan-Nya melalui kita semua, umat-Nya.
“Gereja yang sejati bukan hanya tempat ibadah, tapi komunitas kasih yang terus bergerak membangun dunia dalam terang Kristus.”
Selamat ulang tahun, Gerejaku.
Semoga engkau tetap menjadi terang dan garam dunia.
Leave a Reply